Demi (buah )Tin dan (buah)Zaitun, Dan demi bukit Sinai, Dan demi kota (Mekah) ini yang aman, Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya (neraka), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya? ( QS. At-Tin : 1-8)
Bila kita menyimak firman-firman Allah diatas, tampak keagungan dan kebesaran, Allah yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna, yang tidak sekedar menjadikan manusia seperti halnya mahluk biasa, namun Ia jadikan sebagai puncak dari ciptaan-Nya yang berbeda dari mahluk-mahluk yang lainnya. Diiringi dengan nilai dan kualitas makhluk yang paling mulia, Allah telah menggambarkan kualitas kemanusiaan tersebut dalam sebuah aturan main menuju proses penyempurnaan diri yang tidak hanya diukur sebagai sebuah fitrah,namun lebih daripada itu, ia merupakan sebuah usaha dan perjuangan keras menuju kemanusiaan yang sempurna. Maka berbahagialah ,mereka yang telah sampai kepadanya,dan merugilah bagi mereka yang telah mengotori jiwanya. Sebagaimana dalam firmanNya.