PENGARUH IKHLAS PADA PELAKUNYA

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa kelak diakhirat ada tiga orang yang sedang diadili oleh Allah. Yang pertama Allah memanggil orang yang mati syahid dan mempersilahkannya untuk masuk surga. Tetapi begitu ada orang yang maju dan mengaku sebagai syuhada, Allah ternyata tidak mengakuinya sebagai syuhada,karena dia dulu berperang bukan karena Allah atau tidak Ikhlas. Kemudian Allah memerintah malaikat untuk memasukkannya kedalam neraka. Yang kedua Allah memanggil orang yang rajin bersedekah,tetapi sebagaimana yang pertama, orang yang mengaku banyak bersedekah ini ternyata tidak ikhlas dan Allah juga memasukkannya kedalam neraka. Demikian pula orang yang ketiga,yaitu orang yang belajar dan mengajarkan agama serta banyak membaca Al-Qur’an juga masuk neraka karena tidak ikhlas.


Ketiga orang diatas ,orang yang mati dimedan perang ,orang yang bersedekah dan orang yang banyak belajar dan membaca Al-Qur’an(atau ibadah-ibadah yang lainnya),mereka semua tidak hanya gagal menikmati pahala dan surge, bahkan mereka masuk neraka gara-gara beribadah(melakukan kebaikan)tidak ikhlas karena Allah.

Dari riwayat diatas kita dapat memahami betapa pentingnya hati yangikhlas pada saat beramal. Ikhlas yang secara lahiriyah tidaka terlihat ,namun berdampak besar terhadap amal yang kita perbuat. Ikhlas dapat memberikan nilai atau bobot dari setiap ibadah yang kita lakukan.

Tujuan Allah SWT mencipatakan manusia adalah agar ia mau beribadah mengabdi kepada-Nya.

Allah berfirman: “ Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya beribadah kepada Ku.” (Adz-Dzuriyat: 56)

Tetapi pada saat yang sama, Allah juga memerintahkan agar ibadah yang kita persembahkan harus dilakukan dengan ikhlas.

Allah berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnika ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat,dan yang demikian itu adalah agama yang lurus”.(QS. Al-Bayyinah: 5)

Ikhlas secara bahasa berarti ‘membersihkan / memurnikan ‘. Secara istilah artinya melakukan ibadah hanya karena Allah , bukan karena atau tujuan meraih sesuatu selain Allah seperti pujian,harta ,jabatan atau imbalan apapun dari manusia.

Apabila kita bisa menghadirkan ikhlas dihati,maka akan memberikan beberapa dampak positif sebagaimana uraian berikut :

1. Mendatangkan Pahala

“Kecuali orang-orang yang taubat, dan mengadakan perbaikan ,dan berpegang teguh pada (agama) Allah, dan tulus ikhlas(mengerjakan)agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”.(QS. An-Nisa: 146)

Diantar sebab diterimanya amal seseorang adalah jika amalan itu dilakukan dengan ikhlas. Sebaliknya amal yang dilakukan tanpa keikhlasan tidak akan diterima oleh Allah.

Dan konsekwensi dari diterimanya amal seseorang adalah Allah akan memberikan balasan kebaikan , baik didunia maupun diakhirat berupa pahala. Keikhlasan menjadi sebab Allah menerima amal dan memberikan pahala pada orang yang melakukannya. Sebaliknya sebanyak apapun amalan yang kita perbuat kalau tidak ikhlas maka Allah tidak akan memberikan pahala. Bahkan sekecil apapun amalan akan menjadi besar nilainya(pahalanya)kalau dilakukan dengan ikhlas. Sebaliknya amalan yang dilakukan dengan riya’ atau tidak ikhlas, maka Allah tidak akan memberikan pahalanya.

Allah memberikan perumpamaan tentang orang yang tidak ikhlas dalam QS. Al-Baqarah : 264 sebagai berikut ini :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menginfaqkan hartanya karena riya’(pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian . Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih(tidak bertanah). Mereka tidak memperoleh sesuatupun dari apa yang mereka usahakan . Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.(Al-Baqarah: 264 )

Seorang ahli hikmah berkata:

“Berapa banyak amalan yang terlihat sebagai amalan akhirat tetapi menjadi amalan dunia karena buruknya niat(tidak ikhlas). Dan berapa banyak amalan yang terlihat sebagai amalan dunia menjadi amalan akhirat karena baiknya niat(ikhlas).”

2. Tidak mudah tergoda syetan

Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik(perbuatan maksiat)dimuka bumi,dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas diantara mereka”.(QS. Al-Hijr: 39-40)

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engakau aku akan menyesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas diantara mereka. (QS. Shaad: 82-83)

Ayat diatas menceritakan sebagian dialog iblis dengan Allah tatkala ia dikeluarkan dari surge karena tidak bersedia sujud(penghormatan )pada Nabi Adam. Iblis bertekad dihadapan Allah bahwa ia akan selalu berusaha menyesatkan Adam dan semua anak keturunannya dari kebenaran. Tapi ia mengakui bahwa orang-orang yang ikhlas akan susah untuk disesatkan.

Orang yang terbiasa melakukan kebaikan dengan ikhlas akan susah bagi syetan untuk menggodanya. Hal ini dikarenakan yang menjadi mitivasinya hanyalah Allah yang selalu ada setiap saat. Ketika seseorang melakukan kebaikan karena Allah maka tidak mungkin ia melakukan hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah. Ketika ia memegang amanah uang yang banyak tidaka akan mudah tergoda oleh syetan untuk menyelewngkan uang tersebut, karen yang ia cari bukan uang tapi keridhoan Allah. Orang yang menjabat kedudukannya sebagai pemimpin dengan keikhlasan tidak akan mudah tergoda untuk mendzolimi rakyatnya karena takut pada Allah.

3. Mendapat perlindungan dan pertolongan Allah

“ Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula ) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda(dari ) Tuhannya. Demikianlah, agar kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas”. (QS Yusuf: 24)

Sejak usia kanak-kanak, Yusuf sudah dikenal sebagai anak yang sholeh. Kesholehan dan keikhlasannya dalam beramal masih terbawa sampai usia dewasa. Kepribadiannya yang baik ditambah penampilan fisiknya yang tampan, membuat Zulaikha istri seorang pejabat di Mesir terkesima padanya. Di dalam rumahnya yang tak terlihat oleh seorangpun, Zulaikha berusaha merayu dan menggoda Yusuf untuk melakukan perbuatan yang tidak pantas. Tapi berkat keimanan dan keikhlasannya yang kuat, Allah melindunginya sehingga Yusuf terhindar dari rayuan Zulaikha. Terhadap orang-orang selalu menjaga keikhlasan, Allah akan memperkuat keimanannya sehingga ia tidak mudah tergoda oleh tipuan dunia.

4. Dikabulkan Doanya

“Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung , mereka menyeru(berdoa pada) Allah dengan tulus ikhlas beragama pada-Nya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada orang yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang berkhianat lagi ingkar. (QS. Lukman: 32)

Allah akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang yang ikhlas dalam menjalani hidup, ikhlas beribadah, bekerja, membina rumah tangga, dsb. Diantara makna tidak ikhlas misalnya seseorang yang bersedekah pada hari-hari atau tanggal tertentu disertai prosesi atau amalan doa-doa tertentu , dengan keyakinan jika hal itu tidak dilakukan ia akan mendapat bencana.

5. Hati tenang ,optimis dan percaya diri

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28)

Orang selalu mengikhlaskan hatinya saat berbuat kebaikan apapun, berarti saat itu ia ingat pada Allah yang selalu ia harapkan keridhaan-Nya. Orang yang melakukan sebuah usaha dalam kebaikan dengan ikhlas ,ia akan merasa yakin dan tenang hatinya. Ia yakin pasti akan membuahkan hasil baik dunia maupun di akhirat. Seandainya gagal hari ini, ia yakin masih ada hari esok. Kalaupun gagal didunia, ia masih punya harapan diakhirat.

Ketika seseorang berbuat baik pada orang lain dengan ikhlas karena Allah ,tapi ternyata justru mendapatkan balasan atau perlakuan yang tidak baik atau merugi akibat kebaikannya, maka ia tidak akan kecewa. Ia tidak akan menyesali kebaikan yang ia lakukan karena ia berbuat baik hanya mengharapkan keridhaan Allah, bukan balasan seseorang. Ia yakin perbuatannya tidak akan sia-sia karena pasti Allah sudah mencatatnya.

6. Menghindarkan dari siksa neraka

“ Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat ,(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’(ingin dilihat atau dibalas manusia).” (QS. Al-Ma’un: 4-6)

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah , dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya(tidak ikhlas dengan shalatnya) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” QS. An-Nisa: 142)

“Seseungguhnya orang yang munafik itu(ditempatkan)pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seseorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada(agama)Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan)agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An-Nisa: 145-146)

Beberapa ayat diatas memberikan pemahaman bahwa orang yang suka riya’ (tidak ikhlas)termasuk kelompok orang –orang munafik. Orang yang riya’dan orang munafik akan mendapatkan nasib yang tidak baik atau celaka dan diakhirat akan ditempatkan oleh Allah didasar(kerak)neraka. Sebaliknya ,orang yang ikhlas karena Allah akan diselamatkan dari kecelakaan dan api neraka. Sedemikian besarnya dampak dan manfaat ikhlas, dan sedemikian besarnya akibat tudak ikhlas maka kita harus selalu berupaya agar dapat melakukan segala ibadah kepada Allah dan kebaikan orang lain dengan hati ikhlas.

MS. Hadi

2 comments:

Post a Comment