JAGALAH SHOLAT

“Peliharalah semua shalat(mu), dan peliharalah shalat wusthaa[152]. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’,” (QS. Al-baqarah:238)

Kesibukan kerja yang semakin meningkat, sementara waktu terasa merasa sempit, kadang membuat orang melalaikan sholat, kadang sholat ditempatkan pada perioritas kedua, ketiga, setelah urusan lainnya selesai. Yang paling berbahaya adalah jika bener-benar sholat di tinggalkan dengan sengaja.


Padahal islam dibangun atas lima dasar, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:“islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi tiada sesembahan yang hak kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitulloh, dan berpuasa pada bulan rommadhon.” (HR Bukhori dan muslim)

Dari kelima dasar tersebut, jika salah satunya tidak terjaga dengan baik maka akan rapuh lah bangunan islam tersebut. Bahkan dalam hadits yang lain Rasulullah meng-khusus kan penyebutan sholat sebagai tiang agama. Siapa yang menegakan sholat berarti ia menegak kan agama. Sebaliknya siapa yang meninggalkan sholat berarti merobohkan agama. Begitu pentingnya sholat agar tetap terjaga, sampai Rasulullah menganggap bahwa sholat seperti mempegaruhi keseluruhan sendi dan ajaran islam, padahal sholat hanya salah satu sendi agama islam. Itu artinya sholat dapat mempengaruhi kadar keislaman seseorang, mempengaruhi amaliyah ibadah, keperibadian dan perbuatan sehari-hari , bahkan mempengaruhi keselamatan seseorang di dunia dan akhirat.

Allah juga dengan gamblang memerintahkan kita untuk menjaga sholat. Allah berfirman dalam al-qur’an yang artinya: “peliharalah semua sholat(mu), dan peliharalah sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’.”(Al baqarah:238)

CARA MENJAGA SHOLAT:

Melalului surat Al baqarah ayat 238 diatas Allah mengajarkan bagaimana cara kita menjaga sholat atau dalam hal apa yang harus dijaga.

1. Saling mengingatkan sholat.

Redaksi ‘HAAFIZHUU’ antara lain menunjukan makna musyaarokah (interaksi dua pihak). Jadi artinya salinglah menjaga sholat’. Allah tidah menyebut dengan IHFIZHUU yang berarti ‘jagalah’. Kita diperintahkan oleh. Allah agar saling mengingatkan sholat terhadap saudara yang lainnya. Jika ada saudara kita yang masih sibuk kerja sementara waktu sholat sudah masuk maka kita harus mengingatkanya agar sholat terlebih dahulu. Jika saudara kita masih tidur sementara asdzan sudah di kumandangkan maka kita bangunkan dia agar segera sholat. Apalagi terhadap keluarga sendiri, Allah berfirman:

Dan perintahkanlah terhadap keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa”.(QS. Thaha:132)

Kita semua adalah anggota sebuah keluarga, keluarga dalam rumah tangga, keluarga sekantor, seorganisasi, separtai,, seagama dan sebagainya. Maka hendaknya orang tua memperhatikan sholat anak-anaknya, pimpinan memperhatikan sholat rakyatnya, ketua memperhatikan sholat anggotanya. Sudah barang tentu harus kita mulai dari diri kita masing-masing. Jangan sampai kita mengingatkan atau memerintah orang lain agar menjaga sholat sementara diri kita pribadi menyepelekan sholat. Kalo kepada orang lain saja kita menjaga, apalagi kepada diri kita.

2.Tetap sholat meskipun kondisi darurat.

Dari kata ‘ALASH SHOLAWAATI (semua sholat atau sholat-sholat) dalam ayat diatas, Allah memerintahkan agar kita tetap menjalankan semua sholat wajib yang lima waktu, yaitu shubuh, zhuhur, ashar, maghrib dan isya. Dalam kondisi apapun sholat wajib tidak boleh ditinggalkan selama masih punya kesadaran meskipun sedang sakit, diperjalanan bahkan dalam keadaan perang. Allah berfirman:

….karena itu bacalah (dalam sholat) apa yang mudah (bagimu) dari Al-quran. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit, dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah, dan orang-orang yang lain lagi berperang dijalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-quran dan dirikanlah sholat,………..(QS.Al-muzzamil:20)

Kalau terhadap orang yang sakit, orang diperjalanan dan orang berperang saja. Allah mewajibkan pada mereka untuk tetap menjaga sholat, bagaimana lagi terhadap orang sehat. Sedang dirumah atau apalagi dalam keadaan aman, tentu lebih wajib lagi. Namun demikian. Allah memberi rukhshoh (kemurahan/kemudahan) bagi orang-orang keadaan di atas untuk sholat dengan cara yang memungkinkan dan sesuai dengan aturan.

3.menambah dengan sholat-sholat sunnah.

Kalau ada sholat wajib dan sholat sunnah, maka Allah juga menganjurkan untuk menambah dengan sholat-sholat sunnah, sebagai pelengkap dan penyempurna sholat wajib. Diantara sholat sunnah adalah sholat sunnah rowatib (yang meniringi sholat wajib), tahajjud, dhuha, tahyatul masjid, kusuf, khusuf, dsb. Orang yang rajin sholat sunnah insya Allah akan menambah kecintaan Allah, menambah ketenangan, lebih menyehatkan badan, memperbanyak pahala, bahkan akan menambah kemuliaan disisi Allah SWT. Allah berfirman :

“Dan pada sebahagian malam hari bersembayang tahajudlah kamu sebagai suatu tambahan ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji.” (QS. Al-israa :79)

4.Tidak meninggalkan sholat wajib yang lilma.

Dalam memrintahkan untuk menjaga semua sholat, Allah secara khusus memerintahkan untuk menjaga sholat yang tengah (pertengahan) WASH SHOLAATIL WUSTAA. Sehingga ayat diatas berarti jagalah semua sholat dan (khususnya) sholat yang tengah. Banyak pendapat ulama dalam menafsirkan sholat yang tengah. Tapi menurut pendapat yang masyhur dan kuat, berdasarkan hadits adalah sholat ashar.

5. Sholat dengan ikhlas karena Allah.

Dan kerjakanlah sholat karena Allah begitulah arti dari redaksi ‘WA QUUMUU LILAAHI’ Yakni sholat yang kita kerjakan harus dijaga keikhlasannya. Kita sholat hanya mengharap keridhaan Allah, bukan karena tujuan-tujuan keduniaan selain Allah. Bahkan idealnya juga kita sholat bukan karena ingin meraih nikmatnya syurga, atau sholat karena takut siksa neraka.

6.sholat dengan khusyu

Dalam penghunjung Al-baqarah 238 diatas, Allah menyebut QOONITIN yang berarti sholatlah dengan khusyu”. Allah mengingatkan agar kita menjaga sholat dengan cara menjaga kekhusyuan hati dan fikiran kita. Khusyu bukan berarti selama kita sholat kita tidak boleh mendengar suara apa-apa jika tersentuh. Tetapi paling tidak adalah sebagaimana yang Allah sebutkan dalam al-qur’an surat Al-baqarah ayat 46,

“(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka bertemu tuhan mereka, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya”.

0 comments:

Post a Comment