MENGAPA AL QUR'AN BAHASA ARAB ?

Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. (QS ibrahim :4)

Sebagai mana kita ketahui serta pahami bersama, bahwa Al-Quran adalah merupakan sebuah petunjuk hidup yang diberikan Allah SWT kepada kita semua, dengan satu tujuan agar kita dapat menjalani kehidupan ini dengan sebaik mungkin, sekaligus mendapatkan kebaikan didunia maupun diakhirat kelak. Ada beberapa alasan mengapa Allah SWT memilih Bahasa Arab sebagai bahasa yang digunakan untuk petunjuk hidup tersebut, diantara alasan nya adalah:


  1. Karena Rasulullah Muhammad SAW sang penerima wahyu berasal dari bangsa Arab, sebagaimana diriwayat kan dalam sebuah hadits yang diriwayat kan oleh At-Thabrani “Cintailah bahsa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang Arab, dan Al-Quran adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni syurga didalam syurga adalah bahasa Arab.
  2. Dan seandainya beliau tidak berasal dari angsa Arab kemudian menyampaikan Firman tuhanya kepada manusia lain, maka pastilah manusia tidak akan beriman kepada apa yang telah disampaikan olehnya, sebagaimana Firman Allah SWT “dan kalau Al-Quran itu kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu Ia (Rasul) membacakanya kepada mereka (orang-orang kafir);niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya. “ (Syu’ara’ : 198-199).
  3. Tidak ada satu orang Rasul pun yang diutus Allah kepada satu kaum, kecuali Ia berbicara dengan bahasa yang sama dengan kaum nya, sesuai dengan Firman Allah pada surat ibrahim ayat 4 yang artinya : “kami tidak mengutus seorang Rasul pun , melainkan dengan bahsa kaum nya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.”
  4. Manusia akan mendapatkan kemudahan dalam memahami isi kandungan Al-Qur’an, ini sesuai dengan Firman Allah dalam beberapa surat, diantara nya adalah surat yusuf ayat 2 : “sesungguhnya kami menurunkan nya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahami nya “dan surat Az-Zukhruf ayat 3 :”Sesungguh nya kami telah menjadikan Al-Qur’an dalam Bahsa Arab, supaya kalian memahaminya “ Bahasa Arab berbeda dengan bahsa-bahasa lain yang menjadi alat komunikasi dikalangan umat islam begitu banyak. Idealnya, umat islam mencurah kan perhatian nya terhadap bahasa ini. Baik dengan mempelajari nya untuk diri mereka sendiri ataupun mem fasilitasi dan mengarah kan anak-anak untuk tujuan tersebut. Di masa lampau, Bahasa Arab sangat mendapatkan tempat dihati kaum muslimin. Ulama dan bahkan para kalifah tidak melihatnya dengan sebelah mata. Fashahah (kebenaran dalam berbahasa) dan ketajaman lidah dalam berbahasa menjadi salah satu indikasi keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya saat masa kecil, mereka meyakini dengan sepenuh hati bahwa bahasa ini sesungguh nya mampu menguatkan akal dan menambah kehormatan seorang manusia. Imam Asy-Syafi’I rahimahullah pernah mengatakan, Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab,dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles”. (Siyaru A’alamin Nubala, 10/74)
Pada suatu waktu khalifah Umar bin khathab pernah mengomentari cara memanah beberapa orang dengan berucap: “Alangkah buruk nya bidikan panah kalian”. Mereka menjawab, “Nahnu Qawmun Muta’alimina (kami adalah para pemula)”, (Seharusnya: Nahnu Qawmun Muta’alimuna –mereka salah dalam bahasa ed) maka Umar berkata, “kesalahan berbahasa kalian lebih fatal menurutku dari pada buruk nya bidikan kalian….” (Al Malahin, Karya Ibnu Duraid AlAzdi, hlm.72).

Pengaruh bahasa arab untuk pendidikan:

1.Mempermudah Penguasaan Terhadap Ilmu Pengetahuan.

Melalui bahasa Arab,orang dapat meraih ilmu pengetahuan. Bukti konkret nya, banyak ulama yang mengabadikan berbagai disiplin ilmu dalam bait-bait syair yang lebih dikenal dengan Nazham (Manzhumah atau Nazhaman). Dengan ini, seseorang akan relatif lebih mudah mempelajari nya, dan menjadi keharusan keindahan susunan nya, dan menjadi keharusan untuk menghafal nya bagi orang yang ingin benar-benar menguasai nya dengan baik. Sebagai contoh, kitab Asy Syathibiyah fi Al Qiraati As Sab’I Al Mutawatirati ‘Anil Animmati Al Qurrai As Sab’ah, karangan imam Al Qasim bin Firah Asy Syathibi. Buku lain yang berbentuk untaian bait syair, Al Jazariyah, yaitu buku tentang tajwid karya imam Muhammad bin Muhammad Al Jazari. Dalam bidang ilmu Musthalah hadits, ada kitab Munzhumah Al Baikuniyah, karya Syaikh Thaha bin Muhammad Al Baiquni. Dan masih banyak contoh lain nya.

2.Meningkatkan Ketajaman Daya Pikir.

Pengkajian Bahasa Arab akan meningkat kan daya pikir seseorang, lantaran didalam bahasa Arab terdapat susunan bahasa indah dan perpaduan yang serasi antar perpaduan kalimat. Hal itu akan mengundang seseorang untuk mengoptimal kan daya imajinasi nya. Dan ini salah satu faktor yang secara perlahan akan menajamkan kekuatan intelektual seseorang. Pasalnya, seseorang diajak untuk merenungi dan memikirkan nya. Renungkan lah Firman Allah Ta’alla,Barang siapa yang menykutu kan dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh. “(QS Al Hajj:31)

Lantaran dahsyat nya bahaya syirik kepada Allah, maka permisalan orang yang melakukan nya bagai kan sesuatu yang jatuh dari langit yang langsung disambar burung sehingga terpotong –potong tubuh nya. Demikian perihal orang musyrik, ketika ia meninggal kan keimanan, maka syetan-syetan ramai-ramai menyambar nya sehingga terkoyak dari segala sisi, agama dan dunia nya, mereka hancurkan. (Tafsir As Sa’di)

3.Mempengruhi Pembinaan Akhlak

Orang yang menyelami bahasa Arab, akan membukti kan bahwa bahasa ini merupakan sarana untuk membentuk moral luhur dan memangkas perangkai kotor. Berkaitan dengan itu, Ibnu Taimiyah berkata : “Ketahuilah, perhatian terhadap Bahasa Arab akan berpengaruh sekali terhadap daya Intelektualitas, moral, Agama (seseorang) dengan pengaruh yang sangat kuat lagi nyata. Demikian juga akan mempengaruhi efek yang positif untuk berusaha meneladani awal umat ini dari kalangan sahabat, Tabi’in dan meniru mereka, akan meningkatkan daya kecerdasan, agama dan etika” . (Iqtidha Siratil Mustaqim, hlm.204).

Sekedar informasi bahwa kementrian pendidikan dan pengajaran Israel baru baru ini mengeluarkan sebuah keputusan berisi keharusan ribuan pelajar dan mahasiswa yahudi untuk mempelajari bahasa Arab. Keputusan ini utamanya berlaku untuk lembaga-lembaga pendidikan Israel di wilayah selatan, dimana mayoritas penduduknya adalah yahudi Arab.

Surat kabar Israel Yedeot Ahronot (24/8) melansir, para pelajar dan mahasiswa yahudi kini mulai menerima materi pelajaran Bahasa Arab dalam kurikulum pembelajaran mereka. Pelajaran Bahasa Arab mulai diperlakukan sejak kelas 5 tingkat sekolah dasar. Saat ini, sudah ada 200 sekolah Israel yang telah menjalan kan kebijakan tersebut, 42 diantara nya sekolah khusus keagamaan yahudi. Shalomo Alon, penilik Kurikulum Bahasa Arab pada kementrian pendidikan dan pengajaran Israel mengatakan, bahwa bahasa arab merupakan bahasa resmi Israel. “Dan warga Israel wajib untuk mempelajarinya,” Kata Alon, sebagaiman dilansir Yedeot Ahronot. Sementara itu, ketua departemen pendidikan wilayah selatan Israel Arona samkhun mengatakan, selama ini pelajar israel dari unsur arab di wajibkan untuk mempelajari bahasa ibrani. “kini mereka juga akan mendapatkan pelajaran bahasa asli mereka.

Pelajaran ini juga berlaku bagi pelajar-pelajar Israel dari unsure Non-Arab lain nya, “ jelas samkhun. Ketika di Israel anak-anak sekolah dasar saja sudah diwajibkan untuk mempelajari Bahasa Arab sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki kecakapan dan kemahiran dalam bahsa tersebut, lalu bagaimana dengan kita, apakah kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang memberi perhatian lebih kepada bahasa kitab suci ini ? apakah kita termasuk orang yang bersemangat untuk mempelajari nya ? dan apakah kita rela meluang kan harta dan waktu untuk menguasai nya agar kita dapat memahami apa yang kita baca dari Al-Qur’an ?

Wallahul Musta’an.

(Muhammad Nurkholis).

0 comments:

Post a Comment